Inilah 5 Perbuatan Tegesa-Gesa Yang Menerima Pahala
Perbuatan tergesa-gesa yang diperbolehkan dan menerima pahala - Sebagaimana kita ketahui bahwa perbuatan tergesa-gesa merupakan suatu perbuatan yang tidak baik pada akhirnya. Gegabah dalam melaksanakan suatu hal hanya akan membuahkan hasil yang jauh dari harapan. Sedangkan di dalam menjalani kehidupan, kita tentu selalu mengharap yang terbaik kedepannya.
Oleh lantaran itu, untuk memilih sebuah keputusan harus benar-benar dipikir dengan matang. Jangan hingga salah mengambil langkah. Sebab, selain berdampak buruk pada hasil, juga akan berakibat fatal pada kehidupan masa depan. Penyesalan pun akan selalu menghantui pikiran.
Bahkan di dalam Islam, secara tegas membuktikan bahwa perbuatan tergesa-gesa yaitu merupakan perbuatan syetan. Setiap perbuatan syetan niscaya mengarah kepada keburukan dan akan menjerumuskan insan pada kesesatan, kegelapan, serta kejelekan.
Namun, tahukah kalian bahwa ada 5 perbuatan tergesa-gesa yang menerima pahala?
Ya, ternyata Islam pun menunjukkan pengecualian pada perbuatan tergesa-gesa tersebut. Artinya memang ada perbuatan yang memang harus disegerakan. Lebih baik disegerakan dari pada ditunda-tunda.
Akan tetapi perlu diingat, bahwa perbuatan tergesa-gesa menerima pahala yang dimaksud, bukan berarti gegabah atau mengerjakan sesuatu tanpa sopan santun dan akal. Namun perbuatan dimana dianjurkan untuk segera dilaksanakan (bersegera).
Supaya tidak salah pengertian, mari kita coba memahami perbedaan antara gegabah dan bersegera. Gegabah maksudnya yaitu mengerjakan sesuatu sebelum waktunya. Misalnya, memanen buah sebelum matang. Inilah yang merupakan perbuatan syetan. Sedangkan bersegera maksudnya yaitu memanfaatkan kesempatan pada waktunya. Misalnya, menyegerakan shalat tanpa menunda waktu hingga akhir. Inilah merupakan perbuatan yang disukai Allah SWT.
Seperti apa yang telah diterangkan dalam sebuah hadits yang bersumber dari Hatim Al-'Asham, diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam Al-Hilyah.
Bahwa ada 5 perbuatan tergesa-gesa yang diperbolehkan bahkan di sunnahkan. Dimana apabila segera dilaksanakan maka pahala yaitu ganjarannya. Perbuatan tersebut diantaranya adalah:
1. Merawat jenazah
Setiap yang bernafas niscaya akan mati, hidup di dunia ini hanya sementara. Setelah insan melewati kehidupan yang fana ini, maka berlanjut ke kehidupan berikutnya yakni alam barzah (alam kubur).
Setelah orang meninggal dunia raganya tidak berdaya. Maka kiprah sebagai seorang muslim lainnya untuk segera merawatnya. Mulai dari memandika, mengkafani, menshalati, kemudian menguburkan.
Banyak hadits yang menjelaskan untuk menyegerakan merawat janazah, salah satunya yaitu sebagai berikut:
2. Menikahkan anak wanita yang sudah dewasa
Ini sangat penting untuk dimengerti oleh para orang tua. Anak remaja kadang susah diatur, selalu ingin bebas dan merasa paling benar sendiri. Kondisi menyerupai ini tentu sangat berbahaya. Orang bau tanah harus ekstra mengawasi perkembangan anak.
Terlebih pergaulan bebas semakin marak di jaman ini, semakin membahayakan generasi muda yang dikuasai egonya. Sehingga tidak jarang ditemui kejahatan pelecehan seksual atau bahkan hamil duluan lantaran alasan suka sama suka. Perempuanlah yang menjadi korban dan perempuanlah yang menanggung beban.
Untuk itu, bagi orang bau tanah terutama yang mempunyai anak wanita remaja yang sudah layak menikah. Jangan biarkan mereka lama-lama berpacaran. Nafsu syahwat kadang bisa membutakan mereka untuk berbuat hal yang tidak boleh agama.
Hal demikian di atas juga diterangkan dalam sebuah hadits. Bahwa demi menjaga dan terhindar dari fitnah, maka hendaknya bagi orang bau tanah untuk segera menikahkan anak-anaknya.
3. Membayar Hutang
Kebutuhan hidup tidak selamanya terpenuhi. Ada kala terpaksa hutang pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hutang memaksa dilakukan lantaran kebutuhan terdesak. Itulah kebanyakan kenapa orang harus terpaksa mempunyai hutang.
Namun ada suatu waktu dimana kebutuhan hidup berkecukupan, banyak rizeki, dan hidup bahagia. Disinilah kita berkewajiban untuk segera melunasi hutang-hutang sebelumnya. Jangan hingga ditunda-tunda apalagi berpura-pura rizeki kini untuk kebutuhan esok.
Setiap hari kita akan selalu mempunyai kebutuhan, tidak hanya kemarin, hari ini, maupun esok. Oleh karenanya, bila dirasa ada rezeki untuk membayar hutang, segeralah dibayarkan. Sesungguhnya yang mempunyai kebutuhan itu bukan hanya orang yang berhutang saja, tetapi juga orang yang menghutangi.
Akibat dari selalu menunda hutang akan sangat merugikan diri sendiri juga orang lain. Jika kita mempunyai hutang pikiran kita niscaya tidak tenang, selalu dikejar-kejar hutang. Orang yang menghutangi pun akan senantiasa menagih kita.
Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadits. Bahwasanya hutang itu tidak boleh ditunda-tunda, alasannya menunda melunasi hutang merupakan perbuatan orang dzalim yang dibenci Allah SWT.
4. Segera Taubat
Manusia mempunyai keistimewaan dari pada makhluk lainnya. Yakni mempunyai logika dan nafsu. Apabila insan bisa mengendalikan keduanya dengan baik dan benar maka sempurnalah kehidupannya.
Tidak banyak orang bisa demikian, selalu bisa mengontrol logika dan pikiran dengan sempurna. Kehidupan keras kadang mendorong nafsu berperan lebih dominan. Mengajak insan berbuat pada hal-hal berdosa.
Sebagai orang yang bertaqwa, tentu kita tidak ingin berbuat dosa. Namun apalah daya bila khilaf melakukannya. Untuk itu, maka kita harus segera bertaubat memohon ampun kepada Allah SWT. a harus segera bertaubat memohon ampun kepada Allah SWT.
Sebesar apapun kesalahan dan kekhilafan kita, Allah niscaya akan mengampuni hamba-hamba-Nya selagi segera bertaubat meratapi perbuatannya. Hal ini diterangkan dalam firman-Nya dalam Al-Qur'an Surat Az-Zumar Ayat 53-54.
5. Memberi Jamuan Kepada Tamu
Islam sangat menjunjung toleransi, saling menghargai dan menghormati sesama. Termasuk tetangga dan juga tamu yang singgah ke rumah kita. Rasulullah menjelaskan bahwa tamu yaitu orang yang mendatangi ke rumah tidak lebih dari tiga hari, selama itu maka kita hendak menjamunya dengan baik. Dan bila lebih dari tiga hari, maka tidak lagi menjamu melainkan shadaqah. Bagi yang bertamu hendaknya tidak lebih dari tiga hari lantaran itu tidak baik baginya.
Bahkan Rasulullah SAW, juga membuktikan dalam sebuah hadits bahwa apabila kita beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya kita mengucap perkataan yang baik-baik, memuliakan tetangga, dan memuliakan tamu. Sebagaimana hadits berikut:
Demikian 5 perbuatan tergesa-gesa yang menerima pahala. Perbuatan yang harus disegerakan dan menerima pahala bila segera melaksanakan.
Baca Juga:
Alasan Doa Ibu Menjadi Keramat Yang Selalu Dikabulkan
Oleh lantaran itu, untuk memilih sebuah keputusan harus benar-benar dipikir dengan matang. Jangan hingga salah mengambil langkah. Sebab, selain berdampak buruk pada hasil, juga akan berakibat fatal pada kehidupan masa depan. Penyesalan pun akan selalu menghantui pikiran.
Bahkan di dalam Islam, secara tegas membuktikan bahwa perbuatan tergesa-gesa yaitu merupakan perbuatan syetan. Setiap perbuatan syetan niscaya mengarah kepada keburukan dan akan menjerumuskan insan pada kesesatan, kegelapan, serta kejelekan.
Namun, tahukah kalian bahwa ada 5 perbuatan tergesa-gesa yang menerima pahala?
Ya, ternyata Islam pun menunjukkan pengecualian pada perbuatan tergesa-gesa tersebut. Artinya memang ada perbuatan yang memang harus disegerakan. Lebih baik disegerakan dari pada ditunda-tunda.
Akan tetapi perlu diingat, bahwa perbuatan tergesa-gesa menerima pahala yang dimaksud, bukan berarti gegabah atau mengerjakan sesuatu tanpa sopan santun dan akal. Namun perbuatan dimana dianjurkan untuk segera dilaksanakan (bersegera).
Supaya tidak salah pengertian, mari kita coba memahami perbedaan antara gegabah dan bersegera. Gegabah maksudnya yaitu mengerjakan sesuatu sebelum waktunya. Misalnya, memanen buah sebelum matang. Inilah yang merupakan perbuatan syetan. Sedangkan bersegera maksudnya yaitu memanfaatkan kesempatan pada waktunya. Misalnya, menyegerakan shalat tanpa menunda waktu hingga akhir. Inilah merupakan perbuatan yang disukai Allah SWT.
Apa saja perbuatan tergesa-gesa yang di perbolehkan?
Seperti apa yang telah diterangkan dalam sebuah hadits yang bersumber dari Hatim Al-'Asham, diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam Al-Hilyah.
Bahwa ada 5 perbuatan tergesa-gesa yang diperbolehkan bahkan di sunnahkan. Dimana apabila segera dilaksanakan maka pahala yaitu ganjarannya. Perbuatan tersebut diantaranya adalah:
1. Merawat jenazah
Setiap yang bernafas niscaya akan mati, hidup di dunia ini hanya sementara. Setelah insan melewati kehidupan yang fana ini, maka berlanjut ke kehidupan berikutnya yakni alam barzah (alam kubur).
Setelah orang meninggal dunia raganya tidak berdaya. Maka kiprah sebagai seorang muslim lainnya untuk segera merawatnya. Mulai dari memandika, mengkafani, menshalati, kemudian menguburkan.
Banyak hadits yang menjelaskan untuk menyegerakan merawat janazah, salah satunya yaitu sebagai berikut:
2. Menikahkan anak wanita yang sudah dewasa
Ini sangat penting untuk dimengerti oleh para orang tua. Anak remaja kadang susah diatur, selalu ingin bebas dan merasa paling benar sendiri. Kondisi menyerupai ini tentu sangat berbahaya. Orang bau tanah harus ekstra mengawasi perkembangan anak.
Terlebih pergaulan bebas semakin marak di jaman ini, semakin membahayakan generasi muda yang dikuasai egonya. Sehingga tidak jarang ditemui kejahatan pelecehan seksual atau bahkan hamil duluan lantaran alasan suka sama suka. Perempuanlah yang menjadi korban dan perempuanlah yang menanggung beban.
Untuk itu, bagi orang bau tanah terutama yang mempunyai anak wanita remaja yang sudah layak menikah. Jangan biarkan mereka lama-lama berpacaran. Nafsu syahwat kadang bisa membutakan mereka untuk berbuat hal yang tidak boleh agama.
Hal demikian di atas juga diterangkan dalam sebuah hadits. Bahwa demi menjaga dan terhindar dari fitnah, maka hendaknya bagi orang bau tanah untuk segera menikahkan anak-anaknya.
3. Membayar Hutang
Kebutuhan hidup tidak selamanya terpenuhi. Ada kala terpaksa hutang pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hutang memaksa dilakukan lantaran kebutuhan terdesak. Itulah kebanyakan kenapa orang harus terpaksa mempunyai hutang.
Namun ada suatu waktu dimana kebutuhan hidup berkecukupan, banyak rizeki, dan hidup bahagia. Disinilah kita berkewajiban untuk segera melunasi hutang-hutang sebelumnya. Jangan hingga ditunda-tunda apalagi berpura-pura rizeki kini untuk kebutuhan esok.
Setiap hari kita akan selalu mempunyai kebutuhan, tidak hanya kemarin, hari ini, maupun esok. Oleh karenanya, bila dirasa ada rezeki untuk membayar hutang, segeralah dibayarkan. Sesungguhnya yang mempunyai kebutuhan itu bukan hanya orang yang berhutang saja, tetapi juga orang yang menghutangi.
Akibat dari selalu menunda hutang akan sangat merugikan diri sendiri juga orang lain. Jika kita mempunyai hutang pikiran kita niscaya tidak tenang, selalu dikejar-kejar hutang. Orang yang menghutangi pun akan senantiasa menagih kita.
Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadits. Bahwasanya hutang itu tidak boleh ditunda-tunda, alasannya menunda melunasi hutang merupakan perbuatan orang dzalim yang dibenci Allah SWT.
4. Segera Taubat
Manusia mempunyai keistimewaan dari pada makhluk lainnya. Yakni mempunyai logika dan nafsu. Apabila insan bisa mengendalikan keduanya dengan baik dan benar maka sempurnalah kehidupannya.
Tidak banyak orang bisa demikian, selalu bisa mengontrol logika dan pikiran dengan sempurna. Kehidupan keras kadang mendorong nafsu berperan lebih dominan. Mengajak insan berbuat pada hal-hal berdosa.
Sebagai orang yang bertaqwa, tentu kita tidak ingin berbuat dosa. Namun apalah daya bila khilaf melakukannya. Untuk itu, maka kita harus segera bertaubat memohon ampun kepada Allah SWT. a harus segera bertaubat memohon ampun kepada Allah SWT.
Sebesar apapun kesalahan dan kekhilafan kita, Allah niscaya akan mengampuni hamba-hamba-Nya selagi segera bertaubat meratapi perbuatannya. Hal ini diterangkan dalam firman-Nya dalam Al-Qur'an Surat Az-Zumar Ayat 53-54.
5. Memberi Jamuan Kepada Tamu
Islam sangat menjunjung toleransi, saling menghargai dan menghormati sesama. Termasuk tetangga dan juga tamu yang singgah ke rumah kita. Rasulullah menjelaskan bahwa tamu yaitu orang yang mendatangi ke rumah tidak lebih dari tiga hari, selama itu maka kita hendak menjamunya dengan baik. Dan bila lebih dari tiga hari, maka tidak lagi menjamu melainkan shadaqah. Bagi yang bertamu hendaknya tidak lebih dari tiga hari lantaran itu tidak baik baginya.
Bahkan Rasulullah SAW, juga membuktikan dalam sebuah hadits bahwa apabila kita beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya kita mengucap perkataan yang baik-baik, memuliakan tetangga, dan memuliakan tamu. Sebagaimana hadits berikut:
Demikian 5 perbuatan tergesa-gesa yang menerima pahala. Perbuatan yang harus disegerakan dan menerima pahala bila segera melaksanakan.
Baca Juga:
Alasan Doa Ibu Menjadi Keramat Yang Selalu Dikabulkan
Komentar
Posting Komentar