Bingung Bagaimana Cara Menciptakan Artikel Yang Berkualitas

Bagaimana sih cara menciptakan konten berkualis? Apa kriteria atau ciri-ciri artikel yang berkualitas? Apa dan siapa yang menilai dan menentukan artikel itu berkualitas?

Sebelum membaca lebih lanjut biarkan saya bercerita (curhat) sedikit perihal pengalaman ngeblog saya. Awal saya memasuki dunia blogging saya belum mengerti apa-apa perihal blog, tidak punya modal pengalaman, dan tidak punya keahlian menulis. Lalu kenapa ngeblog? Alasan utama saya yaitu lantaran tergiur oleh informasi dan kisah para blogger sukses. Saya kira menjadi blogger itu mudah, tetapi sehabis saya terjun memasuki dunia blogging dan mencicipi sendiri likuk pikuk yang harus dikuasai seorang blogger, ternyata menjadi blogger sukses itu tidak semudah yang saya bayangkan. Dan yang menjadi catatan saya yaitu bahwa bila ingin menjadi blogger sukses harus mempunyai keahlian khusus, menguasai satu topik pembahasan, dan yang paling utama yaitu berilmu menulis.

Bagaimana sih cara menciptakan konten berkualis Bingung Bagaimana Cara Membuat Artikel yang Berkualitas

Tetapi saya juga sadar bahwa menjadi blogger yang sukses tidak segampang membalik telapak tangan. Tidak semanis kisah dari informasi yang saya dapatkan. Lalu apa yang saya lakukan? Yaaa berjalan seadanya saja, menulis sambil curhat menyerupai ini. Masak dunia blog yang sudah terlanjur saya geluti harus saya tinggalkan begitu saja, pengecut dong saya. hehe
Sebagai tanggung jawab, saya harus bisa update paling tidak satu ahad sekali. Meski berat namun harus tetap saya pakasa, lantaran jikalau tidak saya paksa bagaimana saya bisa membangun kebiasaan. Jika sudah terbiasa niscaya menjadi keahlian sendiri. Jika sudah mempunyai keahlian nantinya juga saya sendiri yang menikmati. hihi

Oke deh, kembali ke pembahasan. Dari judul di atas mungkin teman-teman berpikir dan berharap mendapat informasi sempurna perihal cara menciptakan artikel yang berkualitas atau cara menciptakan konten berkualitas. Di sini saya bukan memberi solusi, tetapi hanya membuatkan pengalaman saja. Kaprikornus mohon maaf jikalau tidak sesuai dengan cita-cita teman-teman. Namun tetap baca ya, siapa tahu curhatan saya membantu.

#1. Bingung Memilih Topik Blog (niche blog)


Topik yaitu hal pertama dan utama yang harus ditentukan oleh sorang penulis, pembahasan utama yang nantinya dikembangkan oleh penulis menjadi sebuah goresan pena panjang. Dalam dunia blogging, topik menjadi salah satu faktor penting untuk menjadi pertimbangan kualitas blog. Bahwa blog yang fokus pada satu topik menjadi ciri khas sendiri sebagai blog yang konsisten. Tetapi hingga sekarang saya belum bisa menentukan topik yang pas dan sesuai dengan keahlian yang saya miliki. Dan berikut macam-macam topik yang sempat ingin saya fokuskan pada blog saya:

1.1 Panduan SEO ;

Salah satu aspek penting meningkatkan peringkat blog yaitu paham ilmu SEO. Sempat berpikir ingin membahas perihal SEO tetapi rasanya itu tidak mungkin. Bagaimana pengunjung bisa percaya dengan panduan SEO yang saya bagikan sedangkan saya hanya blogger pemula. Saya juga tidak mau menyesatkan para newbi yang ingin mendalami ilmu SEO. Lagi pula tingkat persaingannya juga sangat ketat. Biarlah mereka para pakar SEO saja yang mengkaji, mereka lebih intensif dan komperhensif menyajikan ilmu SEO.

1.2 Tips Bisnis Onile ;

Sempat juga saya terpengaruhi ingin membahas perihal bisnis online, alasannya yaitu bisnis online merupakan salah satu dari sekian banyak topik yang paling banyak dicari pengguna internet. Tetapi saya harus kembali berpikir dua kali lagi, bahwa saya tidak mempunyai keahlian bisnis dan saya tidak ingin hanya memberi bualan kepada pengunjung. Malu juga rasanya memperlihatkan tips dan taktik bisnis online begini dan begitu tetapi tidak ada satupun yang sukses saya jalankan.

1.3 Tutorial ;

Saya rasa menciptakan artikel perihal tutorial inilah yang cukup praktis ditulis. Cukup bermodal judul yang ingin dibahas kemudian menjelaskan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan. Ada tantangan yang harus diperhatikan pemilik blog topik tutorial. Dia harus benar-benar paham dengan apa yang ditulisnya, alasannya yaitu sejelas apapun panduan yang dijelaskan niscaya masih ada pembaca yang kurang paham. Inilah tantangannya, yaitu harus bisa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dari pembaca seputar klarifikasi tutorial yang disajikan.

Sebenarnya topik tutorial ini menarik bagi saya, tetapi saya masih belum cukup pengalaman dan belum punya keberanian membahas topik ini. Sebab saya bukan ingin mengecewakan pengunjung, mereka bertanya tetapi saya tidak bisa menjawab.

1.4 Perkembangan Teknologi ;

Nah topik yang satu ini berdasarkan saya menarik untuk saya kembangkan. Perkembangan teknologi semakin hari kian canggih. Teknologi juga sangat besar lengan berkuasa dengan kehidupan manusia. Dan saya rasa pembahasan topik teknologi tidak akan pernah ada habisnya. Tetapi masih galau juga menentukan fokus pada teknologi apa yang harus saya bahas di blog kesayangan ini. Mungkin nanti saya akan lebih fokus memperdalam perihal AMP yang akhir-akhir ini begitu hangat diperbincangkan, alasannya yaitu blog ini memakai AMP, saya harus paham, siapa tahu nanti bisa menciptakan template AMP sendiri. (ngarep!!!)

#2. Kriteria Artikel Berkualitas


Sebenarnya apa ya perbedaan artikel dengan konten? Saya rasa itu sama saja. Sedikit perbedaanya, artikel berisi goresan pena panjang yang pertanda atau memberi informasi desediakan melalui koran, majalah, dan media cetak lainnya. Sedangkan konten juga berisi informasi yang ingin disampaikan namun melalui media elektronik menyerupai media sosial, website, televisi, dll. Kaprikornus intinya sama-sama menyajikan informasi tetapi melalui media yang berbeda. Artikel lebih umum diperuntukkan melalui media cetak sedangkan konten lebih umum diperuntukkan melalui media elektronik.

Lalu apa yang menjadi kriteria artikel atau konten berkualitas?

2.1 Unik dan Menarik ;

Selama menjadi blogger saya sering mendengar kata konten harus unik dan menarik. Unik berarti berbeda dari yang lain dan menarik berarti bisa menjadi sentra perhatian. Kaprikornus berdasarkan saya konten yang berkualitas yaitu sebuah informasi yang mempunyai keistimewaan dan bisa menciptakan pencari informasi semakin tertarik untuk mendapat seluruh informasi tersebut.

2.2 Penjelasan Lengkap ;

Konten harus berbobot, artinya informasi yang disajikan harus memberi klarifikasi dan keterangan lengkap. Penjelasan lengkap tidak harus disajikan dengan jumlah kata dan baris paragraf yang banyak, yang penting bisa memperlihatkan nilai signifikan kepada pembaca (bermakna bagi pembaca). Penjelasan singkat namun memberi kepuasan pembaca itu lebih baik dari pada klarifikasi panjang tetapi malah membingungkan pembaca.

2.3 Sesuai dengan Tema ;

Artikel yang unik, menarik, dan berbobot belum cukup disebut sebagai artikel yang berkualitas jikalau pembahasan tidak sesuai dengan tema. Misalnya saja kita ingin membahas topik bisnis online dengan judul “7 tips belakang layar menjadi pebisnis online terhebat sepanjang masa” (lebayy judulnya). Tetapi kita hanya menyajikan biografi 7 orang yang sukses di dunia bisnis online tanpa menjelaskan pesan dari masing-masing pebisnis online sukses tersebut. Lalu di mana rahasianya? Pembaca hanya mendapat informasi biografinya saja. Sebagai pembaca kita niscaya kecewa kan? Judulnya saja sudah lebayy begitu tetapi sama sekali kita tidak mendapat tipsnya.

2.4 Bertanggungjawab ;

Nah inilah yang terpenting, artikel yang berkualitas yaitu informasi yang ditulis oleh informan bertanggungjawab. Maksudnya? Informasi tersebut ditulis oleh orang yang sesuai dengan keahliannya. Misalnya? Informasi resep makanan yang disuguhkan oleh koki, panduan SEO yang dijabarkan oleh pakar SEO.

Lalu bagaimana dengan nasip blogger pemula? Inilah kenapa saya menulis artikel ini, saya juga blogger pemula ingin menjadi blogger sukses tetapi galau dengan susahnya menemukan cara menciptakan konten berkualitas.

Lalu bagaimana solusinya? Masih ada satu lagi pembahasan yang harus saya tulis sebagai pertimbangan untuk mendapat solusi sempurna bagi blogger pemula, khususnya bagi saya sendiri.

#3. Siapa Penilai dan Penentu Kualitas Isi Konten


Jika yang berhak menilai kualitas isi artikel yaitu insan maka demikian di atas saya menjelaskan menyerupai apa artikel yang berkualitas, yaitu sebuah informasi yang unik, menarik, berbobot, bermakna, sesuai dengan tema pembahasan, dan disajikan oleh informan yang bertanggungjawab.

Sebagai insan tentu kita mempunyai selera masing-masing dalam menentukan sesuatu. Semua orang berhak menilai kualitas artikel, artikel ini berkelas berdasarkan saya belum tentu bermutu berdasarkan teman-teman. Kaprikornus terserah mau beropini menyerupai apa.

Dalam dunia blogging, penentu kualitas artikel bukan hanya insan saja tetapi juga mesin pencari (search engine). Entah dengan cara apa dan bagaimana mesin menilai kualitas konten kita, tetapi kehebatannya hampir menyamai kecerdasan otak manusia. Konten yang telah kita tulis akan ditelaah dengan agenda mesin pencari yang nantinya ditentukan layak atau tidak layak konten kita berada diposisi utama mesin pencari.

Nah faktor penentu kualitas konten pada mesin pencari bukan lagi mengacu pada kriteria artikel berkualitas yang saya tulis di atas. Tetapi pemahaman, penguasaan, dan penerapan SEO yang menjadi kriterianya. Ada istilah meningkatkan secara optimal SEO OnPage dan istilah Optimasi SEO OffPage, keduanya sangat membingungkan bagi saya, padahal kedua istilah tersebut merupakan dasar SEO yang harus dikuasai seorang blogger.

Semakin bingung? Dari judul saja sudah kelihatan saya lagi bingung. hehehe

Sebagai solusi sempurna saya tidak mengambil jalan pintas dengan cara membeli artikel apa lagi copas. Saya mengambil jalan keluar sendiri dengan cara menulis apa yang bisa saya tulis. Niche blog atau topik blog awut-awutan tidak jadi masalah. Tidak peduli hasil artikel saya dianggap tidak berkualitas oleh pembaca, tidak peduli juga jikalau konten blog tidak tampil di halaman utama mesin pencari.

Dan yang terpenting yaitu menjadi penulis yang bertanggungjawab. Menulis jikalau saya sudah paham dengan pembahasan yang akan ditulis, tidak menulis jikalau kurang paham apalagi tidak paham. Sebab banyak blogger hanya mengejar peringkat blog tanpa memperhatikan kualitas dirinya. Semoga kita tidak menyerupai itu. Amin....

Baca Juga:
Inilah 2 Hal Yang Perlu Diperhatikan Oleh Penulis Blog Pemula

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Sih Perbedaan Snmptn Dan Sbmptn?

Cara Memakai Psiphon Pro Di Windows Komputer / Laptop

Tidak Ingin Menyesal Menentukan Jurusan Kuliah? Jangan Lakukan Hal Ini.